Melacak Leluhur Sumenep




Kejayaan Puspo Diwongso

Puspo Diwongso yang memiliki nama daging R. Abdus Sukur memiliki tiga saudara laki-laki dan seorang perempuan. Semuanya tinggal dan dibesarkan di Sumenep dibawah pengaruh pendidikan keraton Sumenep. Lima bersaudara ini hidup rukun dan damai. Kerukunan itu terlihat dari intensitas silahturahmi yang masih terus dijaga hingga saat ini oleh anak cucu lima bersaudara itu.

Urutan saudara Puspo Diwongso :
1. Saniya (Perempuan)
2. Puspo Wijoyo dengan nama daging R.Samsudin (Laki-laki)
3. Puspo Truno dengan nama daging R.Abdus Samad (laki-laki)
4. Puspo Diwongso dengan nama daging R.Abdus Sukur (Laki-laki)
5. Wongso Truno dengan nama daging R. Abdurrazak (laki-laki)

Profil singkat Puspo Wijoyo
Sebagai anak nomer dua laki-laki R. Samsudin memiliki tanggungjawab besar dalam ikut mendidik dan membesarkan adik-adiknya. Otaknya yang cemerlang dan suka menolong orang lain membentuk karakter kehidupan R.Samsudin sebagai sosok orangtua yang santun dan sederhana. Penampilannya yang low profile mengesankan kewibawaan yang luar biasa. Sebagai seorang penegak hukum kini bernama polisi, R.Samsudin bisa menjadi suri tauladan bagi adik-adiknya dan bagi orang lain.
Anak-anak R.Samsudin dengan Syamsuriyah diantaranya Astro Wijoyo atau Su'udin ortu Hani, Mina, Yayuk dan Jaing Satro atau Sudiyah ortu Siti, dan Sujalma, Safeudin. Beliau tinggal di rumah yang terletak di Kepanjin Sumenep.

Profil singkat Saniya
Sebagai seorang perempuan dalam keluarga besar Puspo, Saniya dikenal sebagai ibu yang baik dan sabar dalam mengasuh anak. Anak satu-satunya bernama Rana (perempuan). Selanjutnya dari rahim Rana inilah muncullah Saleh kecil yang kelak menjadi salah seorang pejabat di pemerintahan Jawa tengah. Saleh pernah menjabat sebagai Bupati kendal dan terakhir sebagai pembantu Gubernur di Jawa Tengah. anak cucu Abdus Saleh ini tinggal dibeberapa kota besar seperti di Surabaya, Semarang dan Jakarta. Saniya tinggal di Kepanjin dan terakhir pindah ke Karangduak Sumenep.

Profil singkat Puspo Truno
Sebagai anak ketiga, Puspo Truno dengan nama daging Abdus Samad lebih banyak mengabdikan hidupnya pada dunia pendidikan. Orangnya tegas , berwibawa dan suka bercanda. Itulah kelebihan Abdus Samad dimata saudara-saudaranya yang lain. Terakhir beliau menjabat sebagai kepala sekolah Dasar di Sumenep. Beliau tinggal di Bangselok Sumenep.
Anak-anak cucu Abdus Samad juga tinggal di sejumlah kota besar seperti di jakarta, surabaya. Anak-anaknya diantaranya : Sulastri (Sumenep), Abdul Gafur (Bangselok Sumenep), Kartina (Granting Surabaya, Johariyah (Bangselok), Moh. Eksan (Surabaya). salah satu cucunya tinggal di jakarta bernama Amanuddin alias Encong, pensiunan Dirjen Anggaran Depkeu (Kelapa Gading)
Salah satu cicitnya bekerja di SCTV Jakarta bernama Antok dan tinggal di perumahan Melati Mas Tangerang.

Profil singkat Puspo Diwongso
sebagai anak keempat, Puspo Diwongso dengan nama daging Abdus Sukur dikenal sebagai sosok yang mandiri dan suka membantu orang lain. Penampilannya kalem dan tidak suka banyak bicara, kendati sabar dalam menghadapi setiap persoalan namun Abdus Sukur dikenal tegas dan disiplin terhadap anak-anak dan stafnya di Kantor.
Meniti karir di pemerintah mulai dari pegawai rendahan, mantri polisi kalau sekarang sekcam dan camat Ambunten serta terakhir menjabat kepala catatan sipil Sumenep. Sebagai seorang pamongpraja, Abdus Sukur berpindah-pindah tugas. Selain di pemerintah daerah Sumenep juga pernah ditempatkan di pemerintah daerah Bondowoso Jawa Timur. karena itu diantara anak-anaknya ada yang pernah sekolah di pulau jawa dan bahkan bisa berbahasa Jawa, diantaranya Halimatussakdiyah dan Sakirah.
Abdus Sukur menikah dengan Hafiyah dan memiliki banyak anak laki-laki dan perempuan :
1. Amnatun (Kebonagung Sumenep)
2. Ahmad Bakri (Karangduak Sumenep)
3. Sutiani (Karangduak Sumenep)
4. Suryati (Pandian Sumenep)
5. Halimatussakdiyah (Pandian Sumenep)
6. Sa'irah (Bangselok Sumenep)

Tentang Bu Tun (Kebonagung Sumenep)
Amnatun menikah dengan Moh. Zain atau prawiro kusumo seorang saudagar dan orang yang taat beribadah. Dari pernikahannya itu memiliki anak : Siti Mariyam (Bangselok), Marwati (Kebonagung), Andur Rahman (Kebonagung), Siti Fatimah (gresik), Fathorrasid, Selamet, Embeng.
Cucunya diantaranya : Fusiyah seorang guru SD (Kebonagung Sumenep), Alim kerja di Lapan Bandung.

Tentang Ahmad Bakri (Karangduak Sumenep)
Ahmad bakri menikah dengan Susbandiyah dan memiliki anak : Ahman Suwandi - guru SD di Sumenep dan tinggal di Pandian, fatmawati - ibu rumah tangga dan menikah dengan Zaini - pegawai DikBUd di Sampang, Agus Tiono - karyawan PDAM Sumenep, Janurianto - wiraswasta di Sumenep dan Kartina di Kepanjin.

Tentang Sutiani (Karangduak Sumenep)
Sutiani menikah dengan Kapten TNI Abdus Samad yang pernah menjadi Danramil Dasuk dan terakhir setelah pensiun ditugaskan sebagai kepala catatan sipil Pemda Sumenep.
Anak-anaknya :
1. Samsiah yang menikah dengan Suharyono (porong sidoarjo) memiliki
Anak Diyah, Ary, Dewan.
2. Abdurrahman (Bangselok) Menikah dengan Nunung.Memiliki anak
Eva, Evi, Ari
3. Nawawi menikah dengan Elvi(Sumenep) memiliki anak Ilham, Dewi
4. Siti Halima atau Embeng
5. Subaida menikah Abdullah (Sumenep)memiliki anak Eko., Dwi
6. Johariyah menikah dengan MOh. Taher (Sumenep)
7. Moh. Saleh (cirebon)
8. Ali Wafa (Sumenep)
9. Zaini (Sumenep)

Tentang Suryati (Pandian Sumenep)
Suryati Menikah dengan Abdus Samad atau Nom Enduk seorang pegawai atau sipir penjara. Memiliki anak :
1. Moh. Sauki menikah dengan Sumarlina.
2. Saifullah, pegawai kehutanan di Kalimantan menikah dengan
Subaida.
3. Moh. Syafie menikah dengan Yuliana (Yul) memiliki anak 3
4. Syamsul Hidayat menikah dengan Tuti, kepala kantor pos kecamatan
Madiun. Memiliki 2 anak.
5. Abdullah Satar atau Dodong, Menikah dengan Mardianah. Abdullah
seorang dosen di IAIN Surabaya. Punya ada 4 (6. Siti Fatimah menikah dengan Syafiudin tinggal di Sumenep punya
anak 1.
7. Samhudi atau Udik menikah dengan Indah , pegawai kehutanan di
Malang. Memiliki dua anak.

Tentang Halimatussakdiyah (Pandian Sumenep)
Halimatussakdiyah pertama menikah dengan seorang priyayi dari jawa bernama Untung. Namun perkawinan yang membuahkan dua orang anak tak berlangsung lama karena Untung meninggal dunia karena sakit di usianya yang relatif muda. Anak dari perkawinan pertama :
1. Supriyanto menikah dengan Ida orang sunda dan sekarang tinggal
di bekasi Jawa barat. Anak-anaknya : Dimas (lk), Pita (pr),
Fredy (lk), Makrifat (lk), Aldino (lk) dan Nosel (lk)
2. Hairul Santoso atau Rullah menikah dengan Lutfiyah orang jember
dan saat ini bekerja sebagai tenaga kontrak guru TK di Sumenep.
Anak-anaknya : Indah (pr), Tila (pr), Rafi (lk).

Selanjutnya Halimatussakdiyah menikah kembali dengan seorang pemuda dari Karangduak Sumenep bernama R. Sunarto. Hidup sederhana dan tabah menerima semua keadaan adalah falsafah hidup yang dijalaninya. Sebagai seorang pegawai rendahan di Pemda Sumenep, Sunarto bisa menghidupi anak-anaknya baik Supriyanto dan Hairul Santoso. Dari hasil perkawinan keduanya lahir empat anak :
1. Insan Kamil menikah dengan Purwaningsih orang Surabaya dan kini
tinggal di Jakarta. Purwaningsih pernah bekerja di Telkom Divre
Jawa Timur. Namun karena sang suami seorang jurnalis yang
pekerjaannya harus pindah ke jakarta akhirnya Purwa meninggalkan
pekerjaannya. Kamil saat ini bekerja di salah satu TV Swasta SCTV.
Anak : Helga Agiba Nashif Kampur (pr), Raden Rafa Maheswara Putra Kampur (lk)
2. Ahmad Safari (lk) namun meninggal dalam usia 20 hari.
3. Siti Aminah (pr) meninggal saat masih dalam kandungan.
4. Ganda Pragalbo (lk) saat ini kuliah di Sumenep.

Tentang Sa'irah (Bangselok Sumenep)
Sa'irah menikah dengan R. Abdul Gafur seorang guru SD dan memiliki anak : Moh. Saleh Hadi (Sukwan PNS di Sumenep) menikah dengan Anni, Puspita Sari (Sukwan guru), Agus Suharyono (kuliah di UNIV. Madura. Sakirah dan Abdul Gafur juga dikenal sebagai sosok keluarga sederhana namun memiliki dedikasi yang tinggi dalam mendidik anak-anaknya.

Profil singkat Wongso Truno
Wongso Truno yang memiliki nama daging Abdur Razak adalah seorang kepala sekolah SD yang disiplin namun suka humor. Menikah dengan R.A Rupiyah. Mendidik anak-anaknya dengan baik dan masalah pendidikan menjadi prioritas beliau.
Anak-anaknya :
1. Bu NA (Bangselok) memiliki putri Hasanah tinggal di Sukamandi,
Rohanni menikah dengan Marzuki, Moh. Taufik (bekasi), Amin, Sri
Rahayu.
2. Bu Subaidah (Parsanga) menikah dengan MOh. Muhni. memiliki anak
Eeng , Yanto, Totok.
3. R.Sucipto (bangselok) menikah dengan Wakiah. memiliki anak
Sukristiawan, Sugianto (yanto), Suhartini (titin), adi.
4. Supeno
5. Sulaiman (batuan) menikah dengan Akidah.
6. Sugiarto (encong)
7. Bu Tek menikah dengan Budi (Kepanjin)

Comments

Popular posts from this blog

Kerrong

Cellep

Corehan Buat Kekasih kecil :