Posts

Showing posts from February, 2005

Melacak Leluhur Sumenep

Image
Kejayaan Puspo Diwongso Puspo Diwongso yang memiliki nama daging R. Abdus Sukur memiliki tiga saudara laki-laki dan seorang perempuan. Semuanya tinggal dan dibesarkan di Sumenep dibawah pengaruh pendidikan keraton Sumenep. Lima bersaudara ini hidup rukun dan damai. Kerukunan itu terlihat dari intensitas silahturahmi yang masih terus dijaga hingga saat ini oleh anak cucu lima bersaudara itu. Urutan saudara Puspo Diwongso : 1. Saniya (Perempuan) 2. Puspo Wijoyo dengan nama daging R.Samsudin (Laki-laki) 3. Puspo Truno dengan nama daging R.Abdus Samad (laki-laki) 4. Puspo Diwongso dengan nama daging R.Abdus Sukur (Laki-laki) 5. Wongso Truno dengan nama daging R. Abdurrazak (laki-laki) Profil singkat Puspo Wijoyo Sebagai anak nomer dua laki-laki R. Samsudin memiliki tanggungjawab besar dalam ikut mendidik dan membesarkan adik-adiknya. Otaknya yang cemerlang dan suka menolong orang lain membentuk karakter kehidupan R.Samsudin sebagai sosok orangtua yang santun dan sederhana. Penampilannya ya

Helga Agiba Nashif Kampur

Image
Namanya ..... Indah sekali .... Namanya .... Mengingatkanku pada seorang penguasa yang kejam bernama Hitler... Membangunkan lamunanku pada sebuah negara bernama Jerman... Di negera itu ada seorang perempuan bijaksana yang tinggal di sudut kota Berlin bernama Helga. Orangnya taat beribadah atau alim sesuai dengan namanya. Helga dalam bahasa Jerman berarti Alim. Helga yang hidup di tahun 1985 adalah seorang gadis cantik yang taat terhadap orang tua serta cerdas. Gadis itu mandiri dan suka membantu orang lain. Kendati kehidupan orang tuanya cukup untuk membiayainya untuk terus sekolah namun , helga terus berjuang agar mandiri dan membiayai kuliahnya sendiri. Agiba .... Kata ini sebenarnya berasal dari bahasa Madura yang berarti membawa. Memang maknanya pendek namun setiap orang akan membawa amal dan ibadahnya jika kelak mati. Yang diharapkan tentunya membawa kebahagian, keberkahan, dan keselamatan. Nashif ... Berasal dari bahasa Arab yang berarti suci. Bersih dari kotoran dan dosa. Tak pe

Rumah Di Pinggir Sungai

Rumah itu masih tampak berdiri dengan kokoh. Walau terlihat sudah tua baik dari konstruksi dan model rumahnya sudah ketinggalan jaman, tapi rumah itu masih bisa digunakan untuk berkumpul, berdiskusi, belajar, memasak, memeriahkan keberhasilan sekaligus tempat ibadah. Memang multifungsi rumah itu. Sudah 30 tahun rumah ini berdiri dan itulah usianya. Sementara usiaku hanya terpaut beberapa tahun dari umur rumah itu. Rumah yang terletak di pinggir sungai terate adalah rumahku yang sampai saat ini masih tetap berdiri kokoh. Tak takut ada banjir seperti yang ditakutkan oleh warga ibu kota dan kota lain di tanah air. Rumah yang dekat dengan suangai biasanya para penghuninya merasa ketakutan pada musim penghujan. Aneh, sungai yang ada di dekat rumahku itu ternyata tidak berperilaku seperti sungai-sungai lain. Dia tak pernah marah kepada warga masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai. Justru sungai terate selalu menjadi sungai yang penuh barokah. Irigasi ke sawah masih terus berja

Mayat itu masih disitu ....

Image
Ada Mayat di dalam Rumah Tatapan mata anak kecil itu menuju ke arah depan namun tatapannya tampak kosong. Menerawang jauh ke angkasa dan tak berkedip sedikitpun. Kakinya duduk melingkar sambil menyandarkan tubuhnya ke tiang tembok teras rumah. Apridin, nama bocah kecil itu. Ia kini tinggal bersama kakek neneknya di sebuah desa kecil bernama Muara Dua. Desa yang terletak di Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus Lampung. “Apridin, sudah saatnya makan!” suara seorang perempuan dari dalam rumah. Namun suara itu tak menghentikan lamunan Apridin. Sang nenekpun keluar rumah dan menghampiri cucunya yang sedang melamun. “Cucuku, makan dulu ya.” Sapa Nuriah sambil menepuk pundak kanan cucunya. “Oh. Nenek.” Aprin terperanjat dari lamunannya. ***** Malam itu pada akhir bulan Desember 2004 terasa dingin. Sinar bintang tak terlihat di langit sehingga suasana malam tampak gelap dan mencekam. Hanya suara jangkrik dan kodok yang terdengar dari hamparan sawah yang ada di desa Muara Dua. Lima orang pemu

Pantai Lombang

Di pulau Madura ada sebuah pantai yang indah dan menarik. Bagi wisatawan lokal atau mancanegara, pantai ini bisa menjadi alternatif pemandangan. Pantai Lombang itulah namanya. Pantai ini terletak di kabupaten Sumenep atau di kabupaten paling timur di pulau madura. Pantai lombang terkenal dengan pohon cemara udang. Di pulau madura, anda hanya akan menemui cemara udang di pantai lombang. Itulah keunikannya. Sepanjang pantai terlihat pasir putih yang ditumbuhi oleh pohon cemara udang. Karena langkanya pohon ini maka banyak orang penggemar bonsai cemara udang yang membudidayakannya. Jika pohon bonsai ini jadi dan tampak bagus harganya bisa mencapai 20 juta rupiah. Untuk menuju pantai lombang anda yang berasal dari pulau jawa tinggal naik bus jurusan sumenep dari terminal purabaya surabaya. Tiba di terminal sumenep anda tinggal menlajutkan perjalanan menuju pantai lombang dengan angkutan umum ke arah kecamatan Gapura Sumenep. Selamat menikmati...

Cellep

Di kamus indonesia kita akan mendapatkan kata Dingin. "Malam ini terasa dingin". begitu kalimat yang keluar dari mulut seorang laki-laki yang sedang menggunakan jaket. Saat itu ia berada di puncak - bogor. Dingin dalam bahasa Madura berarti "Cellep". "Cellep rassana malam sateya" artinya Terasa dingin malam ini. Kata Cellep sering diungkapkan oleh orang madura pada saat musim penghujan telah tiba dan pada malam hari udaranya terasa dingin. Terkadang kata ini juga diungkapkan seorang kekasih yang sedang merayu pacarnya. Saat mereka pacaran di malam hari dan sang kekasih mendekati pasangannya sambil berkata : "Cellep rassana malam sateya ya le'." artinya "dingin sekali rasanya malam ini ya sayang" Dan sang kekasih lelaki akhirnya mendekati kekasih perempuannya. Saat mereka duduk berduan maka rasa dingin itu akan hilang. Selamat menggunakan kata Cellep dan semoga menambah perbendaharaan kata kita tentang bahasa madura.